lebenapotheke.com – Kolesterol tinggi umumnya terjadi akibat pola makan tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik. Kondisi ini sering kali terjadi akibat pola makan tidak sehat, obesitas, dan kurangnya aktivitas fisik. Meski demikian, upaya menurunkan kolesterol tinggi dengan pola makan dan hidup sehat saja tidak berhasil bagi sebagian orang.

Oleh karena itu, selain memperbaiki pola makan, obat kolesterol perlu diminum bagi penderita kolesterol tinggi. Obat kolesterol juga terutama diperlukan oleh penderita kolesterol tinggi yang memiliki diabetes, hipertensi, serta riwayat penyakit jantung dan stroke.

Pilihan Produk Obat Kolesterol

Obat penurun kolesterol tinggi dapat beraupa obat tunggal atau kombinasi dari dua jenis obat kolesterol. Obat-obatan ini tersedia dalam bentuk obat minum yang bisa dibeli di apotek dengan resep dokter.

Berikut adalah beberapa produk obat kolesterol yang biasa diresepkan dokter untuk menurunkan kolesterol tinggi:

1. Fibrat

Asam fibrat atau fibrat merupakan bentuk lain result macau dari obat kolesterol yang dapat mengurangi kadar lipid (lemak) darah, terutama trigliserida. Tubuh dapat menciptakan trigliserida (lemak) dari makanan saat mengonsumsi kalori, tapi tidak membakarnya.

Penggunaan fibrat juga dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL “baik”, sekaligus menurunkan produksi kolesterol LDL “jahat” oleh hati. Namun, orang yang memiliki penyakit ginjal atau penyakit hati yang parah, sebaiknya tidak mengonsumsi obat ini.

2. Statin

Statin merupakan salah satu jenis obat yang paling umum. Dokter biasanya memiliki obat ini karena berfungsi dengan baik pada sebagian besar orang dengan kolesterol tinggi.

Buku berjudul Statin Medications yang terbit pada Start Pearls Publishing menyebutkan bahwa, obat statin dapat digunakan dalam pengelolaan dan pengobatan hiperkolesteremia.

Statin berfungsi sebagai zat yang menghambat aktivitas enzim hidroksimetilglutaril-CoA reduktase. Hal inilah yang menyebabkan penurunan kadar kolesterol total, kolesterol jahat (LDL), dan trigliserida dalam tubuh.

Di samping itu, obat ini juga mampu meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) secara keseluruhan. Selain itu, statin juga bekerja dengan cara:

  • Meningkatkan fungsi lapisan pembuluh darah.
  • Mengurangi inflamasi (pembengkakan) dan kerusakan.
  • Mengurangi risiko penggumpalan darah dengan menghentikan trombosit agar tidak saling menempel.
  • Membuat plak (timbunan lemak) lebih kecil kemungkinannya untuk lepas dan menyebabkan kerusakan.

Manfaat tambahan di atas dapat membantu mencegah penyakit kardiovaskular pada orang yang pernah mengalami kejadian seperti serangan jantung, dan pada orang yang berisiko.

3. Sequestrant asam empedu (resin asam empedu)

Golongan obat kolesterol ini bekerja di dalam usus dengan menempel (atau mengikat) pada empedu. Ini adalah cairan kehijauan yang terbuat dari kolesterol yang dihasilkan hati untuk mencerna makanan.

Proses pengikatan menyebabkan kolesterol dalam tubuh jadi berkuran. Khususnya, menurunkan kolesterol LDL “jahat” dan sedikit meningkatkan kadar kolesterol HDL “baik”.

4. PCSK9 Inhibitor

Studi berjudul PCSK 9 inhibitors: A short history and a new era of lipid-lowering therapy yang terbit pada Heart Views mengemukakan, bahwa inhibitor PCSK9 merupakan obat yang menjadi era baru terapi penurun lipid.

Inhibitor PCSK9 adalah jenis obat baru yang bertujuan menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL). Saat ini, ada dua obat yang telah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, yaitu alirocumab (Praluent) dan evolocumab (Repatha).

Penelitian juga menunjukkan bahwa penggunaan inhibitor PCSK9 memiliki efek yang kuat. Bahkan, dalam beberapa kasus dapat mencegah serangan jantung atau stroke.

Obat ini dapat digunakan secara mandiri atau dikombinasikan dengan statin. Namun, perlu diperhatikan bahwa obat ini biasanya memiliki harga yang lebih tinggi ketimbang obat-obat penurun kolesterol lainnya.

5. Asam lemak omega-3 dan asam lemak tak jenuh ganda

Jenis obat ini bisa kamu gunakan untuk menurunkan trigliserida, biasanya juga disebut sebagai minyak ikan. Beberapa produk tersedia tanpa resep, sedangkan beberapa lainnya hanya dengan resep dokter.

Namun, pertimbangkan dua hal ini sebelum menggunakannya, yaitu minyak ikan dapat mengganggu pengobatan lain, dan beberapa orang alergi terhadap ikan dan kerang.