Jangan Coba Salah Gunakan Obat – Obat sejatinya bisa menjadi penyembuh untuk penyakit. Penemuan obat telah menjadi bagian dari peradaban manusia selama beribu tahun. Dewasa ini, obat semakin jamak ditemukan dengan beragam merek dan juga cara penyajiannya. Ada yang disajikan dalam jenis herbal (alami) ada juga yang berasal dari zat kimiawi. Berikut adalah Jangan Coba Salah Gunakan Obat karena obat tersebut terlarang lebenapotheke.com
Tujuan diciptakannya obat tercoreng oleh aksi penyalahgunaan. Obat yang seharusnya dikonsumi untuk meringankan maupun menyembuhkan penyakit malah dibuat untuk tujuan lain, yakni mabuk-mabukan. Untuk tujuan ini obat dengan kandungan tertentu dikonsumsi dengan melebihi dosis agar menimbulkan efek-efek tertentu.
Efek yang didapat dari penyalahgunaan ini biasanya agar memberikan sensasi melayang, bebas, dan sebagainya seperti mengonsumsi minuman beralkohol. Menyalahgunaan ini biasanya agar memberikan sensasi melayang, bebas, dan sebagainya seperti mengonsumsi minuman alkohol.
Dari segi tinjauan agama, menyalahgunakan obat-obatan hukumnya adalah haram. Hal itu diungkap oleh Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi MUI, Masduki Baidlowi. Ia mengatakan obat halal dikonsumsi selama dengan tujuan untuk menyebuhkan penyakit. Namun jika sebaliknya, maka itu telah menyalahi ketentuan ajaran agama.
Karena memang tujuan dibuatnya obat adalah untuk meyembuhkan penyakit dan itu sesuai dengan ajaran agama. Karena agama Islam mengajarkan setiap penyakit itu pasti ada obatnya, maka janganlah berputus asa dengan penderitaan oleh sebab penyakit. Karena Allah pasti akan memberikan cara-cara penyembuhannya, baik berupa herbal atau obat kimia,
Lebih lanjut dia menjelaskan, jika obat yang harusnya digunakan untuk menyembuhkan penyakit tertentu dan disalahgunakan dengan diperbanyak jumlahnya, atau dicampur dengan bahan atau zat-zat tertentu, itu berarti telah menyalahi prinsip dasar ajaran agama.
“Itu dia sudah tidak menggunakan obat sebagaimana mestinya tapi sudah menyalahgunakan obat tersebut untuk kepentingan yang sifatnya tidak diajarkan oleh agama. Jadi haram hukumnya,” lanjutnya.
Dia menambahkan, karena bersifat merugikan pada diri sendiri, maka hukum dari penyalahgunaan obat itu sendiri sama seperti minuman keras. Mengonsumsi hal-hal yang dilarang oleh agama dengan sendirinya telah ditolak kehalalannya.
Untuk obat-obatan di zaman dahulu, Masduki mengatakan di dunia Islam telah populer melalui seorang filsuf yang juga seorang tabib atau dokter bernama Ibnu Sina. Bahkan, Ibnu Sina menjadi teladan bagi dunia kedokteran modern saat ini.
Adapun sebagai pencegahan dari penyalahgunaan obat, peran agama sangat penting hadir dalam keluarga dan lingkungan sekitar. Agama dalam keluarga bisa menjadi cara untuk menerapkan pendidikan berkarakter. Jika terlaksana dengan baik, maka seorang anak bisa memiliki mental yang kuat ketika dihadapkan pada kondisi lingkungan yang negatif.