Sifilis adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema toyota-bogor.id pallidum. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, termasuk wanita, dan dapat menyebabkan komplikasi serius bila tidak segera ditangani. Oleh karena itu, penting bagi wanita untuk mengenali gejala sifilis, pengobatan, dan cara pencegahannya.
Gejala Sifilis pada Wanita yang Perlu Diwaspadai
Sifilis pada wanita sering disebut sebagai “penyakit yang diam-diam inetnews.id berbahaya” karena gejalanya bisa ringan atau tidak terasa sama sekali, sehingga banyak yang tidak sadar telah terinfeksi. Sifilis memiliki beberapa tahap dengan gejala yang berbeda, antara lain:
Tahap Primer: Muncul luka kecil (chancre) yang tidak nyeri di area kelamin, mulut, atau anus sekitar 3 minggu setelah terpapar bakteri. Luka ini bisa hilang dengan sendirinya, tetapi bakteri tetap ada dalam tubuh.
Tahap Sekunder: Ruam pada telapak tangan dan kaki, demam ringan, nyeri otot, sakit tenggorokan, pembengkakan kelenjar getah bening, serta muncul bercak kemerahan di tubuh.
Tahap Laten: Tidak menunjukkan gejala, namun bakteri masih aktif di dalam tubuh. Tahap ini dapat berlangsung selama bertahun-tahun.
Tahap Tersier: Bila tidak diobati, sifilis dapat merusak organ dalam seperti otak, jantung, serta saraf, dan bisa mengancam nyawa.
Selain itu, sifilis pada wanita hamil dapat menular ke bayi yang dikandungnya, mengakibatkan bayi lahir dengan sifilis kongenital yang berisiko pada kesehatan bayi.
Pengobatan Sifilis pada Wanita
Sifilis dapat disembuhkan dengan penanganan yang tepat dan cepat. Pengobatan sifilis biasanya menggunakan antibiotik penisilin, yang efektif membunuh bakteri penyebab sifilis. Dosis dan lama pengobatan akan disesuaikan dengan tahap penyakit saat diagnosis ditegakkan.
Wanita yang sudah terdiagnosis sifilis perlu menjalani tes lanjutan untuk memastikan infeksi benar-benar telah sembuh. Penting juga untuk menginformasikan pasangan seksual agar dapat menjalani pemeriksaan dan pengobatan, guna mencegah penularan ulang.
Cara Mencegah Sifilis pada Wanita
Pencegahan sifilis sangat penting agar terhindar dari komplikasi serius. Berikut langkah pencegahan yang bisa dilakukan:
Gunakan kondom saat berhubungan seksual untuk mengurangi risiko penularan sifilis.
Setia pada satu pasangan seksual yang sudah dipastikan tidak terinfeksi sifilis.
Melakukan pemeriksaan IMS secara rutin, terutama bagi wanita aktif secara seksual.
Menghindari penggunaan jarum suntik secara bergantian.
Jika sedang hamil, lakukan pemeriksaan sifilis saat kontrol kehamilan untuk mencegah penularan ke janin.
Kesimpulan
Sifilis pada wanita merupakan penyakit menular seksual yang dapat dicegah dan disembuhkan bila terdeteksi sejak dini. Mengenali gejala sifilis pada wanita, melakukan pemeriksaan secara rutin, serta memulai pengobatan segera akan membantu mencegah komplikasi berbahaya di masa depan. Lindungi diri Anda dengan berperilaku seksual yang aman dan tetap menjaga kesehatan reproduksi secara rutin. Jika mengalami gejala mencurigakan, segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.